23.1.14

You never think that maybe He's better out unchased



Beware, ini bakalan jadi pelajaran yang kesekian, and this has been my draft maybe since the diary invented. SO.. how long have you been chasing him? Seberapa lama kamu akan membiarkan hatimu sendiri terus-terusan galau oleh sesuatu yang kamu sebut PHP? WAKE UP GIRLS. PHP itu kamu dan persepsimu sendiri yang ciptain, kamu sendiri yang bikin semua itu jadi overdramatik ga ada endingnya. Karena faktanya, kata peka itu ga ada dalam kamus cowok. Jika kamu berharap sesuatu terjadi, maka kamu harus memulainya sendiri. Kuharap setelah membaca ini, kalian akan sadar that some things you've been chasing for so long could be some things you should've let go since the very beginning. Tanpa bermaksud menggurui, here you go. Think smart, love smart or at least get hurt smart.

--------------------------------------
Kuawali hariku dengan mendoakanmu agar kau selalu sehat dan bahagia disana
Sebelum kau melupakanku lebih jauh
Sebelum kau meninggalkanku lebih jauh

Tak bisa aku bohong, memang indah ketika aku membayangkan diriku duduk disampingmu. Menyandarkan segala luka dan derita pada bahumu, bercerita tentang kejamnya dunia kepadamu, pendengar setiaku. Kita akan duduk di tempat favorit kita di suatu malam, dibawah bintang gemintang berceritera tentang mimpi yang bisa kita wujudkan bersama, mengikatkan kelingking kita untuk masa depan yang akan kita lalui berdua. Tak bisa aku bohong, memang indah membayangkan kita berjalan beriringan, mematut diri didepan kamera, mengambil gambar kita, dan mencetaknya. Aku berjanji akan memandanginya berulang-ulang, kita berjanji tak akan saling bosan. Aku akan memandangi gambar itu lekat, sebagai penyembuh lukaku, penghilang jenuhku, dan penyemangatku. Tak bisa aku bohong, aku begitu senang ketika ada satu pesan datang dan itu darimu. Hati kecilku melonjak kegirangan karena seseorang sedang teringat akan aku pada suatu waktu. Dan tak bisa aku bohong, semua itu begitu indah untuk jadi nyata.

Akulah gadis yang kan selalu memujamu, menikmati indahmu dari sisi gelapku
Dan biarkan aku jadi pemujamu jangan pernah hiraukan perasaan hatiku
Tenanglah tenang, pujaan hatiku sayang
Aku takkan sampai hati bila menyentuhmu

Namun, akankah semua sama jika aku sungguh memilikimu?

Mungkin kau takkan pernah tahu betapa mudahnya kau untuk dikagumi
Mungkin kau takkan pernah sadar betapa mudahnya kau untuk dicintai

Getaran itu takkan ada lagi. Gejolak hatiku akan perlahan redam dimakan waktu, sebab semua itu akan terasa begitu biasa..hanya karena satu hubungan yang kita anggap berarti. Mungkin iya pada awalnya, kita berdua orang paling bahagia di dunia. Namun kita tahu kita tak selamanya akan bahagia, sebab sesungguhnya kita telah akan membuka sebuah perjalanan baru. Seiring dengan semua yang akan kita lalui bersama, kita akan merasa kita sudah berada di ujung pengetahuan kita satu sama lain. kita tak akan saling penasaran dan saling bertanya-tanya tentang banyak hal yang dulu sering kita perdebatkan. Kita tak akan saling salah tingkah jika kita bertemu. Kita juga tak perlu momen spesial untuk mengutarakan semua perasaan kita masing-masing. Karena, lama kelamaan semua akan terasa biasa. Aku akan biasa bertemu denganmu, biasa bercakap-cakap bersamamu, biasa berada disampingmu, biasa mengetahui apa yang kau lakukan, biasa mendapat pesan darimu (yang dulu itu kuanggap satu momen yang harus dicatat rekor muri), dan biasa atas semua perlakuan manis yang kamu berikan.
Aku, tak mau kita menjadi biasa.
Karena hanya dengan perasaan rinduku yang dalam padamu ku pertahankan hidup
Maka hanya dengan jejak-jejak hatimu, ada arti ku telusuri hidup ini
Aku ingin kau selalu spesial di mataku. Setiap kali kau berjalan melintasiku, aku ingin hatiku selalu berdebar tak karuan berharap kau menengok dan menyadari aku telah lama ada disana. Saat aku sibuk dengan duniaku, aku ingin satu panggilan darimu menyadarkan dan memenangkanku semena-mena. Kedua mata itu, aku ingin selalu melihat mereka tersenyum teduh. Senyum tawa jenaka yang selalu ingin kumiliki itu, aku selalu ingin berharap bahwa suatu saat tawa itu untukku dan karenaku.
Selamanya hanya ku bisa memujamu
Selamanya hanya ku bisa merindukanmu

Aku selalu ingin memilikimu, walau itu berarti aku tak pernah bisa memilikimu.
Jadi aku memutuskan aku ingin selamanya memilikimu saja, karena itu berarti aku akan selamanya menginginkanmu tanpa ada lelahnya.


3.1.14

Curhatan 2013 [Episode 1]

Hi, I'm back.

Jadi liburan sudah hampir selesai, hari Senin harus masuk dan mungkin harus kembali Minggunya. Not bad, that's how i lived my life everyday. Kembali pada rutinitas, kembali berkutat dengan buku-buku, merasakan polpen macet dan printer rusak lagi. Sebenarnya, semua itu adalah hal yang sekarang ini kurindukan. Kecuali satu hal yang membuatku enggan kembali, takut semua yang sudah terencana, hancur berkeping-keping.

Entahlah, namun ada yang terasa berbeda dengan liburan awal tahun yang kunamai Holoday ini. Bukan, bukan karena nggak ada sesuatu yang aku lakuin sama sekali waktu liburan. Melainkan, 2013 yang ternyata begitu..cepat. Aku, bukan tipe orang yang suka berada dalam keramaian, dan nggak begitu suka merayakan sesuatu. Jadi aku memutuskan hanya berdiam dirumah saat malam tahun baru, tanpa teman bicara. Hanya aku dan komputerku, saling bertatapan bergandengan tangan saat duabelas berdentang. Meracau tiada henti tentang bagaimana aku melalui atau bahkan melewatkan begitu banyak hal selama tahun ini. Di penghujung hari di tahun 2013, aku telah memutuskan untuk membagi harta karunku kepadanya, dan akhirnya aku tak sendirian lagi. Di penghujung hari di tahun 2013, langkahku berderap mundur dan menyaksikan cuplikan-cuplikan peristiwa yang telah aku lalui.

Aku akan selalu ingat hal-hal ini.
Januari dimana aku bertualang ke negeri antah berantah sendirian seperti Dora tanpa Boots, pertama kalinya masuk Stadion Wilis buat pemotretan senior, the Ex thing, ngedorong motor Mas Bagas soalnya bannya bocor ditengah jalan. Februari dimana sibuk banget ngurusin event gede, ditraktir makan sampe buncit plus karaokean waktu ulang tahun Si Agung. Maret dimana pertama kalinya aku sakit, iya, aku jarang sakit, dan bela-belain dateng ke ulang tahun Nindy. April dimana aku nyiapin ulang tahun Dilia dengan konsep paling ciamik seumur-umur (yang kalo aku jadi targetnya pasti udah nangis bombay) malem-malem ditengah lapangan basket outdoor dengan 17 lilin dengan orang-orang yang kita sayang, ngerasain bener-bener perjuangan buat bisa ikut tes AFS, pulang-pergi Ponorogo Madiun ngurusin berkas sendirian. Mei dimana gak ada yang tau sampe sekarang aku colut kepanitiaan, mengendap-endap macam maling di mobil Agung soalnya mau ikutan ngasih surprise ulang tahun si Kemmy, dan ternyata waktu sampe dirumahnya, dia masih tidur-telanjang-pose-seksi di depan tipi, ngasih ucapan selamat ulang tahun ke seseorang dari masa lalu, dipanggil tes wawancara di Smada dan berasa reunian sama Mba Arum temennya Mas (itu malu-maluin ya, maaf -_-).

Juniii, oh Juni, what a busy days you were! Latihan koreo porprov yang penuh drama, Mas Gepeng--koreografer kita--masuk rumah sakit karena rusuknya patah kejatuhan panggung porprov yang roboh, setelah tau kabar mengerikan kaya gini, kita para pasukan koreo yang sebelumnya nggak pernah serius latihan, jadi seriburius latihan karena ingin bikin Mas Gepeng bangga. Alhasil, walau ganti instruktur (yang itu mereka cuma dibriefing sepuluh menitan sebelum performance), penampilan tim koreo menuai sukses besar. Juni, waktu itu sibuk sama Farewell Party kelas, bikin video opening dirumah Abim sampe malem, harus ngulangin adegan yang udah hampir perfek gara-gara si Kemmy salah ngomong "C*k, hapeku nyang ndi?!" ditengah-tengah jalannya skenario. Dan hasilnya ancurrrr..keren abis! Juni lagi, hujan waktu senja di Stadion Wilis yang rasanya sampe sekarang gak reda-reda. Juni juga, meluncur ke Malang buat seleksi lagi, yang dari sekolah aku tinggal 3 butir kepompong saja.

Masih Juni, yang bisa jadi aku sebut Bulan Akting, karena dalam satu bulan ini mungkin udah ada 4 film yang aku bikin. Waktu itu ada Sosiologi, Conversation, Bahasa Inggris dan yang terakhir ya video opening Farewell Party tadi. Sosiologi, aku dapat kelompok orang freak semua, hasilnya lumayanlah bisa bikin Pak Nari melek sepanjang durasi film, soalnya di awal wajah dia udah kepampang dan film gue melodramatik banget macam FTV. Bahasa Inggris, kita sekelas mainin drama Retno Dumilah, yang waktu videonya mau dipindah ke laptop Fathi karena SDcard gak cukup, videonya malah KEHAPUS sama si Fathi. Jadilah kita ngulang dari awal -_- Kalo Conversation, ini bagian favoritku! Jadi di film tugas Conversation yang kita kasih judul "The Hobbies"--lanjutannya The Hobbits--eh nggak, kita sekelas nyeritain hobi masing-masing mulai dari catur, basket, berenang, sampe hobi gowes. Nah, ceritanya, aku dipasrahin laptopnya Abed sebagai laptop master tempat aku ngedit kumpulan video hasil shoot anak-anak. Suatu malam, aku udah nyusun urutan videonya, udah aku edit, dan bodohnya aku waktu itu..enggak aku Autosave. Tapi bukan karena Autosave-nya, tapi karena memori laptop Abed nggak cukup buat ngeproses aplikasi editing tadi, si laptop bilang "Not enough memory to run application". Terus di bawahnya ada pilihan OK sama Cancel. Dan inilah saat paling mendebarkan dalam hidupku, karena aku nggak bakal tau apa yang bakal diperbuat oleh kedua button itu. Lama aku butuh waktu buat berpikir, dan akhirnya aku memutuskan untuk menekan tombol silang di pojok kanan atas. Yang ternyata membuat.....dataku ilang. Filmku yang tertata indah hilang, lenyap sudah. Jadilah aku nangis sampe tidur. Keesokan harinya, aku berangkat sekolah dengan mata benjol macam orang habis ikut tawuran. Aku cerita membabi buta ke temen-temen dan seperti yang sudah diprediksikan, aku diketawain. Akhirnya malam itu aku kembali meneruskan perjuanganku dalam finishing video itu, yang akhirnya berbuah manis. Film kelasku bagus, kece, dan bikinnya niat banget. Dari sini aku belajar, kalo ngerjain apa-apa jangan lupa di Auto-saving per 1 menit, udah tau make DSLR kalo beli SD card langsung yang 16 giga, kalo lagi main sama temen-temen jaga mulut satu sama lain, dan KALO UJAN PAKE PAYUNG AJA. Oke, yang terakhir itu cuma aku dan Allah yang tau maksudnya.


Well, sekian Episode 1 Curhatan 2013. Aku gak bakal minta maaf udah penuhin news feed kalian, soalnya salah sendiri situ follow aku :p See you!

Tak Tergenggam

Cinta, ditaburkan dari langit
Pria dan wanita menengadahkan tangan
Berebut-rebut menangkapnya
Banyak yang mendapat seangkam
Banyak yang mendapat segantang
Semakin banyak
Semakin tak tergenggam


Andrea Hirata

1.1.14

[REPOST] A Song of Curse

It’s been 240 hours—that included 2 most-recent movies, a half-bag of chicken wings, an hour of self-loathing and crying, a gazillion-times-repeated heartbreak song(s) (which are heartbreakingly sad and painful) and a novel that I have just started reading again—since the last time I saw his face.

Ugh.

I used to be crazy over my music I store in my iPod, but lately they just suck in being ‘the music I store in my iPod’. Which does not necessarily mean I have sucky taste of music (‘sucky’ is not even a word), but it’s just because for the past few weeks I had been sharing them (my music) with a person who, at the present, happens to be my kind of past already. (Ouch)
Which (how many times have I used the word ‘which’ so far?) got me come up with some kind of conclusion: I should not share my music with anyone anymore.
Or maybe I should really just be more careful in sharing my music with any particular person. Because here’s the thing: say I come up with an idea and then I share it with someone and that someone somehow contributes a sub-idea to my idea and after then it’s not my own idea anymore, it’s somewhat theirs too.
Am I making my point? Well my point is, when you start to listen to this song and you like it so much and then you meet a person and then somehow you go all “Hey you know what, I think I know a song you’d like which kind of describes us both right now, or us in the future, or us in the past, which doesn’t matter because at the moment we are together, but seriously you should listen to it and tell me if you feel the same thing and that we’re SO destined to be with each other” and then you give him the song and unfortunately he LIKES it too and BOOM the song is not only yours now, it’s his too. It is now a song for two people, you and him, and then you sing it together during dates and rides and awkward silence pauses and every time the song comes up on a radio either of you would text each other “OUR SONG IS ON THE RADIO” and see what just happened there? Our song. Our song. Not my song, not your song, our song.
Other people might claim the song as theirs too, but the point is that now the song becomes a bridge, becomes a frikkin Golden Gate bridge which joins you and the person you share the song with. The song has now become The Song. Not just some song, The Song.
And what makes it even worse, you can’t just simply forget The Song. No. The Song, will always be The Song. The Song becomes a memory. You’ll hear it twenty years from now and the pages will be flipped back, flashing right in front of your eyes and you can’t help but reminisce. Which isn’t always a bad thing, honestly, but if the memories attached to the song is already bad, like memories of the past and how it used to be so magical and wonderful (I hate hate hate past tenses), but now all they are is history, one that you wish to unsee, but it’s there, inevitably, well, the flashing back and the flipping pages won’t be quite as delightful anymore.
And I think it’s just simply unfair to the song if you end up skipping it every time it plays. I mean it’s kind of normal, you skipping it, because to listen to every bit of it is upsetting. It’s bittersweet, which makes it even more sad. Because it’s bitter, but yet you still acknowledge the sweetness of it. The sweetness of what now has become the past. And it’s upsetting because you know it’s a good song, it’s a great song with mind-blowing melodies and awesome lyrics and it brings out such positive energy every time you hear it, but then the memories intervene aaaaaaaaand boom, good song gone bad. 

 This has been in my draft since forever.


- Sri Izzati http://theladybug.tumblr.com/ -