3.1.14

Curhatan 2013 [Episode 1]

Hi, I'm back.

Jadi liburan sudah hampir selesai, hari Senin harus masuk dan mungkin harus kembali Minggunya. Not bad, that's how i lived my life everyday. Kembali pada rutinitas, kembali berkutat dengan buku-buku, merasakan polpen macet dan printer rusak lagi. Sebenarnya, semua itu adalah hal yang sekarang ini kurindukan. Kecuali satu hal yang membuatku enggan kembali, takut semua yang sudah terencana, hancur berkeping-keping.

Entahlah, namun ada yang terasa berbeda dengan liburan awal tahun yang kunamai Holoday ini. Bukan, bukan karena nggak ada sesuatu yang aku lakuin sama sekali waktu liburan. Melainkan, 2013 yang ternyata begitu..cepat. Aku, bukan tipe orang yang suka berada dalam keramaian, dan nggak begitu suka merayakan sesuatu. Jadi aku memutuskan hanya berdiam dirumah saat malam tahun baru, tanpa teman bicara. Hanya aku dan komputerku, saling bertatapan bergandengan tangan saat duabelas berdentang. Meracau tiada henti tentang bagaimana aku melalui atau bahkan melewatkan begitu banyak hal selama tahun ini. Di penghujung hari di tahun 2013, aku telah memutuskan untuk membagi harta karunku kepadanya, dan akhirnya aku tak sendirian lagi. Di penghujung hari di tahun 2013, langkahku berderap mundur dan menyaksikan cuplikan-cuplikan peristiwa yang telah aku lalui.

Aku akan selalu ingat hal-hal ini.
Januari dimana aku bertualang ke negeri antah berantah sendirian seperti Dora tanpa Boots, pertama kalinya masuk Stadion Wilis buat pemotretan senior, the Ex thing, ngedorong motor Mas Bagas soalnya bannya bocor ditengah jalan. Februari dimana sibuk banget ngurusin event gede, ditraktir makan sampe buncit plus karaokean waktu ulang tahun Si Agung. Maret dimana pertama kalinya aku sakit, iya, aku jarang sakit, dan bela-belain dateng ke ulang tahun Nindy. April dimana aku nyiapin ulang tahun Dilia dengan konsep paling ciamik seumur-umur (yang kalo aku jadi targetnya pasti udah nangis bombay) malem-malem ditengah lapangan basket outdoor dengan 17 lilin dengan orang-orang yang kita sayang, ngerasain bener-bener perjuangan buat bisa ikut tes AFS, pulang-pergi Ponorogo Madiun ngurusin berkas sendirian. Mei dimana gak ada yang tau sampe sekarang aku colut kepanitiaan, mengendap-endap macam maling di mobil Agung soalnya mau ikutan ngasih surprise ulang tahun si Kemmy, dan ternyata waktu sampe dirumahnya, dia masih tidur-telanjang-pose-seksi di depan tipi, ngasih ucapan selamat ulang tahun ke seseorang dari masa lalu, dipanggil tes wawancara di Smada dan berasa reunian sama Mba Arum temennya Mas (itu malu-maluin ya, maaf -_-).

Juniii, oh Juni, what a busy days you were! Latihan koreo porprov yang penuh drama, Mas Gepeng--koreografer kita--masuk rumah sakit karena rusuknya patah kejatuhan panggung porprov yang roboh, setelah tau kabar mengerikan kaya gini, kita para pasukan koreo yang sebelumnya nggak pernah serius latihan, jadi seriburius latihan karena ingin bikin Mas Gepeng bangga. Alhasil, walau ganti instruktur (yang itu mereka cuma dibriefing sepuluh menitan sebelum performance), penampilan tim koreo menuai sukses besar. Juni, waktu itu sibuk sama Farewell Party kelas, bikin video opening dirumah Abim sampe malem, harus ngulangin adegan yang udah hampir perfek gara-gara si Kemmy salah ngomong "C*k, hapeku nyang ndi?!" ditengah-tengah jalannya skenario. Dan hasilnya ancurrrr..keren abis! Juni lagi, hujan waktu senja di Stadion Wilis yang rasanya sampe sekarang gak reda-reda. Juni juga, meluncur ke Malang buat seleksi lagi, yang dari sekolah aku tinggal 3 butir kepompong saja.

Masih Juni, yang bisa jadi aku sebut Bulan Akting, karena dalam satu bulan ini mungkin udah ada 4 film yang aku bikin. Waktu itu ada Sosiologi, Conversation, Bahasa Inggris dan yang terakhir ya video opening Farewell Party tadi. Sosiologi, aku dapat kelompok orang freak semua, hasilnya lumayanlah bisa bikin Pak Nari melek sepanjang durasi film, soalnya di awal wajah dia udah kepampang dan film gue melodramatik banget macam FTV. Bahasa Inggris, kita sekelas mainin drama Retno Dumilah, yang waktu videonya mau dipindah ke laptop Fathi karena SDcard gak cukup, videonya malah KEHAPUS sama si Fathi. Jadilah kita ngulang dari awal -_- Kalo Conversation, ini bagian favoritku! Jadi di film tugas Conversation yang kita kasih judul "The Hobbies"--lanjutannya The Hobbits--eh nggak, kita sekelas nyeritain hobi masing-masing mulai dari catur, basket, berenang, sampe hobi gowes. Nah, ceritanya, aku dipasrahin laptopnya Abed sebagai laptop master tempat aku ngedit kumpulan video hasil shoot anak-anak. Suatu malam, aku udah nyusun urutan videonya, udah aku edit, dan bodohnya aku waktu itu..enggak aku Autosave. Tapi bukan karena Autosave-nya, tapi karena memori laptop Abed nggak cukup buat ngeproses aplikasi editing tadi, si laptop bilang "Not enough memory to run application". Terus di bawahnya ada pilihan OK sama Cancel. Dan inilah saat paling mendebarkan dalam hidupku, karena aku nggak bakal tau apa yang bakal diperbuat oleh kedua button itu. Lama aku butuh waktu buat berpikir, dan akhirnya aku memutuskan untuk menekan tombol silang di pojok kanan atas. Yang ternyata membuat.....dataku ilang. Filmku yang tertata indah hilang, lenyap sudah. Jadilah aku nangis sampe tidur. Keesokan harinya, aku berangkat sekolah dengan mata benjol macam orang habis ikut tawuran. Aku cerita membabi buta ke temen-temen dan seperti yang sudah diprediksikan, aku diketawain. Akhirnya malam itu aku kembali meneruskan perjuanganku dalam finishing video itu, yang akhirnya berbuah manis. Film kelasku bagus, kece, dan bikinnya niat banget. Dari sini aku belajar, kalo ngerjain apa-apa jangan lupa di Auto-saving per 1 menit, udah tau make DSLR kalo beli SD card langsung yang 16 giga, kalo lagi main sama temen-temen jaga mulut satu sama lain, dan KALO UJAN PAKE PAYUNG AJA. Oke, yang terakhir itu cuma aku dan Allah yang tau maksudnya.


Well, sekian Episode 1 Curhatan 2013. Aku gak bakal minta maaf udah penuhin news feed kalian, soalnya salah sendiri situ follow aku :p See you!

No comments:

Post a Comment