Jadi, akhirnya saya sampai pada fase dimana saya adalah manusia berlabel ksatria di sekolah, kalau di tingkatan kasta sih, maknanya kasta terhormat-terpandang-tertinggi gitu. Hehe. Ksatria yang saya maksud disini adalah status sosial saya (dan teman-teman tentunya) sebagai seorang senior. Literally, senior. And let me tell you that being a senior means being mean without even worrying to be complained.
Peraturan kelas tiga
1. Senior selalu benar
2. Apabila senior melakukan kesalahan, maka kembali ke peraturan sebelumnya, yaitu "Senior selalu benar."
Yeeeeeeeeeeah I like being the rule.
Saya ini anak IPA. Pelajaran IPA yang saya sukai hanya Fisika dan Biologi. Tetapi hanya karena saya tidak menyukai Kimia, bukan berarti saya tidak boleh belajar mencintainya juga, kan? Jadi ceritanya saat ini saya sedang belajar tentang Kimia Unsur, termasuk unsur-unsur Radioaktif. Sedikit demi sedikit saya mencoba untuk memahami tiap kata yang tertulis pada buku pegangan saya. Buku apapun yang saat ini bertebaran didepan mata saya, meraung-raung minta dibaca tapi sayanya Alhamdulillah sudah nggak kuat.
Saya rasa saya mulai memahami bagaimana Kimia begitu menjadi sesuatu dalam kehidupan ini. Sebelumnya saya memang tidak mengerti mengapa Kimia dijadikan ilmu dasar untuk memahami kehidupan. Namun sekarang saya paham, bahwa fokus dari kimia itu sendiri adalah untuk mengkaji bagaimana segala sesuatu terjadi dalam skala yang paling kecil. Bagi Kimia, skala terkecil pun tidak pernah ada, jikalau ada pastilah itu sebuah perumpamaan. Bagaimanapun, struktur terkecil di kehidupan ini, atom, masih memiliki berat, jari-jari dan volume. (Hal ini membuat saya berpikir bahwa angka nol itu sejatinya tidak nyata.) Atom itu sendiri memegang peran paling penting, yaitu sebagai otak dari aktivitas suatu unsur yang memotori segala bentuk reaksi dengan unsur lain dalam rangka mencapai kestabilan.
Belajar tentang unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari menuntun saya untuk mengenal satu jenis unsur dengan keunikan tersendiri, yaitu Radioaktif. Unsur-unsur mikro tak kasat mata, yang dengan sedikit rekayasa, maka mereka akan bereaksi menghasilkan kekuatan mega baik pembangun atau penghancur.
Barangkali, manusia juga selayaknya belajar dari Radioaktif. Meski tidak selalu terpandang, namun dengan segala potensinya ia mampu menghasilkan sesuatu yang besar. Pencapaian yang jauh lebih besar dari yang ia pikirkan. Bagaimana? Dengan cara mengubah reaksi kita terhadap sesuatu, yang itu berarti mengubah cara pandang kita. Maka, jadilah Radioaktif dari unsur-unsur sejenismu. Meski sering dikesampingkan dan dikecualikan, kekuatanmu untuk bangkit tidak ada duanya. Simpan energi potensialmu, dan ledakkan tepat waktu.
Semoga ulangan Kimia saya besok lancar :D
No comments:
Post a Comment