Jadi kau menyebutnya pengabaian. Sedang aku menyebutnya kesengajaan. Ya, kau memang sengaja membuatku merana. Sebuah balasan dendamkah? Haha, lucu sekali. Aku bahkan tak ingat apa yang harus kau balas dari sekelumit kisah sebentar itu. Aku-kau hanya dua noktah yang tak pernah saling terhubung oleh secoret garis.
Namun jika kau ingin aku bermain dalam lagamu, akan kutaruhkan diri. Ketika kusebar kartuku di mejamu, akan kubiarkan kau menelaahnya satu persatu. Dan jangan menatapku seperti itu, aku tahu beberapa taruhanku memang menggiurkan. Menggoda, meski enggan kau akui dengan gengsimu yang lebih besar dari kepalamu itu.
Lanjutkanlah permainanmu.
Juga drama yang kausengaja.
Aku akan menikmati peranku,
sambil menyengajakan diri untuk pelan-pelan membunuhmu.
No comments:
Post a Comment