Dia kembali dengan senyuman,
lebar
Di kejauhan,
wajahnya berseri-seri
menuruni tangga
diiringi matahari siang hari
Kemudian,
malu-malu ditunjukkannya
cukuran barunya
Aku pun tertawa
Enggan berkata,
sesungguhnya ia tampan juga
Ia menghambur padaku,
lalu kuikatkan ke tiang pancang
semoga tak lepas-lepas